Friday 13 April 2018

Video Pembelajaran laundry

Video prosedur pengoprasian mesin laundry


Read more ...
Tuesday 25 April 2017

MAKALAH LABEL PERAWATAN PAKAIAN DAN LINEN


BAB I 
PENDAHULUAN

A.     Latar belakang
Labelisasi merupakan sebuah bagian dari produk yang penting diketahui, apabila kita membeli sebuah produk linen ataupun pakaian pasti ada aturan untuk merawat pakaian terutama pakaian yang dibeli itu dari merek yang terkenal. Aturan untuk merawat pakaian itu biasanya tertera pada label merek yang dijahit pada pakaian, atau pada swing tag (gantungan kertas). Namun seringkali, kita tidak memahami bahwa aturan yang berupa simbol-simbol itu dibuat supaya pakaian dapat terawat dengan baik. Hal ini terjadi karena pada umumnya, konsumen Indonesia masih kurang menyadari arti penting perawatan                                                 
Dengan adanya label perawatan maka konsumen dapat memperoleh informasi bagaimana cara merawat linen ataupun pakaiannya. Namun terkadang, label perawatan ini sulit dipahami dan dimengerti oleh konsumen. Hal ini terjadi karena informasi yang diberikan tidak menyeluruh dan tidak akurat. Bahkan banyak pakaian import memberikan simbol perawatan yang berbeda-beda. Dengan kata lain tidak ada format simbol perawatan yang universal. Selain itu, pemberian informasi cara perawatan yang diberikan dalam satu metode saja, meskipun ada beberapa metode perawatan lain yang juga aman namun tidak diinformasikan kepada konsumen. Hal tersebut, menurut Bridgett Smith, yang membuat para konsumen menjadi frustasi. Diluar permasalahan tersebut, label perawatan tetap mempunyai peranan penting dalam pelayanan dan pertanggungjawaban produsen pakaian untuk mencegah kerusakan pakaian dalam proses perawatan. Oleh karenanya, mengetahui fungsi dan kegunaan label perawatan akan membantu kita dalam menentukan cara perawatan pakaian yang tepat. 

B.     Rumusan masalah

1.      Banyak masayarakat dan industri pariwisata indonesia yang belum mengetahui labelisasi perawatan linen sehingga pakaian atau linen tidak bertahan lama.
2.      Masayarakat belum mengetahui perawatan jenis kain-kain yang ada.


C.    Tujuan Penulisan

1.      Supaya masyarakat dan industri pariwisata bisa memahami label perawatan pakaian dan linen sehingga bisa melakukan perawatan yang benar.
2.      Memberikan informasi dalam perawatan jenis-jenis kain.
3.      Memenuhi tugas matakuliah perawatan linan graha.





BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.    Memahami label perawatan pakaian 
Label perawatan pakaian merupakan hasil dari penelitian dan label pakaian atau linen harus menyediakan informasi petunjuk perawatan pencucian dan pembersihan kering. Informasi yang disediakan dapat terdiri dari satu metode saja meskipun sebetulnya terdapat beberapa metode perawatan yang aman untuk pakaian. Sedangkan metode perawatan pakaian yang dapat membahayakan pakaian tidak boleh diinformasikan kepada konsumen.  Label perawatan juga memberikan peringatan tentang bahan atau bagian prosedur perawatan yang dapat merusak pakaian.  
Biasanya label di kemeja mencantumkan tindakan-tindakan yang boleh atau tidak  boleh dilakukan terhadap pakaian itu, ditambahkan juga jenis bahan baju yang digunakan.  Bahan kemeja kebanyakan memakai katun alias serat alami dari kapas. Ada yang berbahan  100 persen katun adapula 100 persen linen. Ada kemeja yang menggunakan dua jenis  bahan, misalnya katun dicampur dengan jenis bahan lain, di antaranya lycra, rayon,  polyester, dan tetoron. Ada juga kemeja yang memakai bahan tetoron saja atau polyester  saja. Pemakaian jenis bahan tersebut menentukan tanda atau lambang yang dicantumkan di label, juga menentukan perawatan terhadap kemeja tersebut. Misalnya, tidak semua kemeja boleh disetrika seperti kemeja dengan campuran lycra. Tanda gambar ditunjukkan dengan  gambar alat setrika. Selain itu juga tidak boleh diperas yang ditunjukkan dengan gambar kain sedang diperas. Ada juga pakaian yang tidak boleh dijemur di bawah terik matahari  yang gambar di labelnya berupa bentangan baju. Atau tidak boleh menggunakan mesin cuci (Muhamad, 2006, hlm. 4).

B.     Fakta Tentang Label Petunjuk Perawatan 

Coats adalah bisnis benang industri terkemuka di dunia, dan pemasok ritsleting terbesar kedua ke merek-merek global. Menyatakan bahwa :
1.       Negara tempat sebuah produk pakaian dijahit adalah negara asal yang tertulis pada label petunjuk perawatan
2.       Label petunjuk perawatan harus terpasang secara permanen agar mudah dilihat oleh para pelanggan pada saat membeli produk pakaian tersebut. Pada umumnya, label ini terdapat di bagian samping atau bagian dalam pakaian
3.       Produsen atau pengimpor yang bersangkutan dengan produk pakaian ini bertanggungjawab atas informasi yang terdapat dalam petunjuk perawatan
4.       Sebuah produk pakaian mungkin diimpor tanpa label produk perawatan, namun tetap harus diberi label petunjuk perawatan pada saat produk tersebut dijual


C.    Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Di Dunia 

Terdapat lima sistem pelabelan petunjuk perawatan yang umumnya digunakan pada label petunjuk perawatan. Kelima sistem ini adalah:
1.      Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Internasional
2.      Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Jepang
3.      Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Kanada
4.      Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Eropa
5.      Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Amerika

 


1. Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Internasional

Asosiasi Internasional untuk Pelabelan Petunjuk Perawatan Tekstil (GINETEX) adalah sebuah badan dunia yang mengatur label petunjuk perawatan sejak tahun 1975.
Negara-negara anggota GINETEX adalah Belgia, Perancis, Jerman, Inggris, Belanda, Israel, Austria, Swiss, dan Spanyol.
a.      Tujuan asosiasi ini adalah:

1)       Memberi informasi kepada pelanggan mengenai pelabelan petunjuk perawatan tekstil melalui sistem pelabelan petunjuk perawatan yang seragam dan simpel, tanpa kata-kata.
2)       Mewujudkan dan mendorong pelabelan petunjuk perawatan sukarela yang bersifat internasional melalui simbol GINETEX yang seragam untuk menghindari penggunaan sistem yang berbeda-beda.

b.      Sistem pelabelan petunjuk perawatan GINETEX berdasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:

1)       Simbol petunjuk perawatan harus berisi informasi mengenai jenis-jenis perawatan yang diperbolehkan.
2)       Simbol petunjuk perawatan harus digunakan secara utuh dan dalam urutan yang telah ditetapkan.
3)       Pelabelan petunjuk perawatan harus jelas, mudah dipahami, mudah digunakan dan tidak terkait dengan bahasa apa pun.
4)       Simbol petunjuk perawatan sebaiknya tidak menimbulkan berbagai interpretasi yang keliru dari pelanggan.
5)       Penempatan label pada posisi yang sama serta penggunaan simbol petunjuk perawatan yang urut.
6)       Sistem pelabelan petunjuk perawatan seragam yang menggunakan simbol harus memperhatikan kebiasaan pelanggan tanpa menggunakan data-data teknis yang sulit dipahami.
7)       Alat-alat yang digunakan dalam proses perawatan tekstil harus dipastikan dapat memberi hasil yang terbaik jika digunakan sesuai petunjuk.
8)       Penyesuaian yang perlu dilakukan terkait dengan perkembangan teknis dan ekonomi yang terus terjadi harus dilakukan sebaik-baiknya tanpa menggunakan simbol atau tambahan baru pada sistem yang telah ada.

c.       Lima simbol dasar yang digunakan dalam sistem pelabelan petunjuk perawatan Internasional sesuai dengan aturan ini:

instruksi-label-simbol-perawatan-baju-pakaian





Catatan: Simbol-simbol untuk Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Internasional sama dengan yang terdapat dalam Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Eropa.

Setidaknya ada 5 simbol yang ada pada tiap label perawatan pakaian. Terdiri dari washing, bleaching, drying, ironing, drycleaning.

Selain simbol dasar, ada juga simbol pelengkap seperti garis, titik, gambar tangan dan silang. Semuanya memiliki arti. Pada simbol titik misalnya, semakin banyak titiknya menandakan level suhu yang cocok untuk penanganannya. 

Dari sumber internet http://fashionpria.com/tips/memahami-arti-simbol-pada-label-perawatan-pakaian-anda  ada beberapa simbol internasional pencucian dan perawatan linen graha diantaranya :

1. Label Simbol Perawatan Pencucian (Washing)

instruksi-label-simbol-perawatan-mencuci-baju-pakaian-utama





Simbol pencucian pada umumnya berupa wadah yang berisi air. Simbol pelengkapnya antara lain berupa titik, garis, silang dan gambar tangan. Bisa juga secara spesifik terdapat keterangan tulisan suhu yang berupa angka.
a)       Simbol garis di bawah wadah
merupakan keterangan untuk pengaturan level putaran pada mesin cuci. Tidak ada garis, menunjukkan putaran normal. Biasanya agak cepat. Satu garis menunjukkan putaran sedang. Dua garis menunjukkan putaran lambat.

b)       Simbol tangan 
 instruksi agar pencucian hanya diperbolehkan dengan tangan, tidak boleh menggunakan mesin cuci.

c)       Simbol silang 
tidak boleh dicuci baik dengan tangan ataupun mesin cuci. Harus dengan penanganan khusus seperti menggunakan proses dry clean atau dilakukan oleh binatu professional.

d)       Simbol angka
adalah suhu yang diperbolehkan pada saat mencuci. Biasanya dalam ukuran celcius. Suhu tidak boleh melebihi dari angkat tersebut.

e)       Simbol titik
Sama dengan angka, titik merupakan bentuk simbol lain untuk keterangan suhu. Kebanyakan label biasanya hanya sampai 3 titik, yaitu dingin, hangat dan panas. Jika lebih dari 3 titik, silahkan lihat gambar di atas untuk keterangan suhu pastinya.

(sumber: http://fashionpria.com/tips/memahami-arti-simbol-pada-label-perawatan-pakaian-anda)


2. Label Simbol Perawatan Dengan Pemutih (Bleaching)

instruksi-label-simbol-perawatan-mencuci-pakai-pemutih-baju-pakaian



Simbol pemutih pada dasarnya berupa bentuk segitiga. Simbol pelengkapnya antara lain berupa garis dan silang.
  1. Simbol tanda silang tidak diperkenankan untuk menggunakan pemutih dalam proses pencuciannya.
  2. Simbol 2 garis boleh menggunakan pemutih dengan bahan yang mengandung chlorine saja.
  3. Simbol hanya segitiga boleh menggunakan pemutih apa saja.

3. Label Simbol Proses Penyetrikaan (Ironing)

instruksi-label-simbol-perawatan-setrika-baju-pakaian


simbol penyetrikaan, simbol pelengkapnya antara lain berupa titik, silang dan 2 garis dengan silang di bagian bawah.
  1. Simbol titik  merupakan keterangan untuk pengaturan suhu yang direkomendasikan. Terdiri hingga 3 titik yang memiliki arti level suhu yaitu low, medium dan high.
  2. Simbol silang tidak boleh disetrika, sedangkan tanpa silang boleh disetrika.
  3. Simbol silang di bawah penyetrikaan tidak boleh menggunakan setrika uap.


instruksi-label-simbol-perawatan-dry-clean-baju-pakaian4. Simbol Perawatan Dengan Proses Dry Cleaning




Simbol dasar berupa lingkaran atau bulat. Simbol pelengkapnya berupa huruf “A”, “P”, “F”, “W” dan tanda silang.
a.       Simbol huruf F proses dry cleaning hanya menggunakan bahan larutan kimia berbasis petroleum seperti R113 dan hydrocarbon.
b.      Simbol huruf W  proses dry cleaning tidak diperkenankan menggunakan larutan kimia apapun.
c.       Simbol huruf  P proses dry cleaning menggunakan bahan larutan kimia standar yaitu seperti Perchloroethylene, R113 dan Hydrocarbon.
d.      Simbol huruf A atau hanya lingkaran proses dry cleaning boleh menggunakan semua jenis bahan larutan kimia.
e.       Simbol silang artinya pakaian ini tidak boleh menggunakan proses dry cleaning.




5. Simbol Pengeringan

Pada proses pengeringan terdapat 2 simbol utama, yaitu kotak yang artinya pengeringan tanpa mesin cuci alias dijemur. Lalu simbol kotak dengan lingkaran di dalamnya yang artinya pengeringan dengan mesein cuci.

Pengeringan Tanpa Mesin Cuci

instruksi-label-simbol-perawatan-pengeringan-jemur-baju-pakaian-2333453
a.       Simbol nomor 1  Pengeringan (menjemur) boleh menggunakan gantungan/hanger.
b.      Simbol nomor 2  Dijemur seperti biasa menggunakan tempat jemuran, tanpa hanger/gantungan.
c.       Simbol nomor 3  Namanya dry flat. Dijemur pada permukaan rata.
d.      Simbol nomor 4  Tidak boleh dijemur pada matahari langsung.
e.       Simbol nomor 5  Pasti sudah tahu kan? Ya, ini artinya tidak boleh diperas.
f.       Simbol nomor 6  Tidak boleh dijemur, harus dikeringkan dengan pengering pada mesin cuci.

Pengeringan Dengan Mesin Cuci

instruksi-label-simbol-perawatan-pengeringan-jemur-baju-pakaian
a.       Simbol dengan titik  merupakan keterangan untuk pengaturan (setting) suhu pada mesin pengering.
b.      Simbol garis  merupakan keterangan pengaturan level putaran pada mesin pengering. Satu strip cepat, 2 strip lebih lambat.
c.       Simbol lingkaran hitam  tidak boleh ada panas (no heat) pada saat proses pengeringan.
d.      Simbol tanda silang  tidak boleh dikeringkan dengan mesin, harus dengan dijemur.


2. Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Jepang

Sistem Jepang, seperti sistem pelabelan petunjuk perawatan lainnya memiliki simbol yang ditempatkan dalam urutan tertentu. Label dirancang sesuai dengan ketentuan berikut ini:

  1. Simbol-simbol harus diurutkan dari kiri ke kanan sesuai urutan berikut ini: 1) Pencucian, 2) Pemutihan , 3) Penyetrikaan, 4) Pencucian Kering, 5) Pemerasan & 6) Pengeringan.
  2. Untuk produk berwarna yang biasanya tidak perlu diputihkan, simbol terkait penggunaan pemutih berbahan dasar klorin dapat dihilangkan.
  3. Untuk produk yang biasanya tidak perlu disetrika, simbol untuk penyetrikaan dapat dihilangkan. (Kecuali 'tidak dapat disetrika').
  4. Untuk produk yang dapat dicuci dengan air, simbol pencucian kering dapat dihilangkan. (Kecuali ‘tidak dapat dicuci kering’).
  5. Simbol-simbol tersebut sebaiknya berwarna hitam atau biru tua sedangkan simbol-simbol larangan sebaiknya berwarna merah atau putih. (sumber dari: http://www.coatsindustrial.com/id/information-hub/apparel-expertise/care-labels)


3. Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Kanada

Hingga Juli 1973 pelabelan petunjuk perawatan bukanlah sebuah kewajiban di Kanada. Namun sesudahnya sebuah sistem pelabelan petunjuk perawatan baru pun diperkenalkan. Sistem simbol petunjuk perawatan Kanada yang baru menggunakan warna hijau (dapat dilakukan), kuning tua (hati-hati), dan merah (tidak dapat dilakukan) dengan lima simbol yaitu gambar wash tub, segitiga pemutih, pengering kotak, setrika dan lingkaran cuci kering. Pada tahun 2003 sistem Kanada diperbarui agar sesuai dengan standar Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara/North American Free Trade Agreement (NAFTA) dan (ISO) sehingga kode warna pun berhenti digunakan.
(sumber dari: http://www.coatsindustrial.com/id/information-hub/apparel-expertise/care-labels)

4. Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Eropa

Lembaga independen Uni Eropa terus melakukan peninjauan terhadap standar label petunjuk perawatan yang ada melalui kerja sama dengan berbagai lembaga internasional lainnya agar dapat menciptakan sistem yang seragam sesuai dengan skema ISO.
Simbol-simbol yang digunakan di Eropa adalah merek dagang GENETEX dan dikenai biaya merek dagang yang dibayarkan pada GENETEX, sebagai pemegang merek dagang jika produk garmen tersebut akan dijual di negara-negara GENETEX.
Label petunjuk perawatan yang benar untuk negara-negara di Eropa harus terdiri dari setidaknya empat atau kadang kala lima simbol dengan urutan berikut ini: 1) Pencucian, 2) Pemutihan, 3) Penyetrikaan, 4) Pencucian Kering & 5) Pengeringan.
(sumber dari: http://www.coatsindustrial.com/id/information-hub/apparel-expertise/care-labels)

Proses Pencucian
Euro 95
Suhu maksimal 95°C  
Cuci dengan kecepatan normal  
Bilas dengan kecepatan normal  
Putar dengan kecepatan normal
Euro 40
Suhu maksimal 40°C  
Cuci dengan kecepatan normal  
Bilas dengan kecepatan normal  
Putar dengan kecepatan normal
Euro 95 Spin Reduced
Suhu maksimal 95°C  
Kurangi kecepatan cuci 
Bilas dengan suhu yang terus menurun (lebih dingin)  
Kurangi kecepatan putar
Euro 40 Spin Reduced
Suhu maksimal 40°C  
Kurangi kecepatan cuci 
Bilas dengan suhu yang terus menurun (lebih dingin)  
Kurangi kecepatan putar
Euro 70
Suhu maksimal 70°C  
Cuci dengan kecepatan normal  
Bilas dengan kecepatan normal  
Putar dengan kecepatan normal 
Euro 40 No Wring
Suhu maksimal 40°C  
Kurangi banyak kecepatan cuci 
Bilas dengan kecepatan normal  
Putar dengan kecepatan normal  
Jangan peras dengan tangan
Euro 60
Suhu maksimal 60°C  
Cuci dengan kecepatan normal  
Bilas dengan kecepatan normal  
Putar dengan kecepatan normal 
Euro 30 Spin Reduced
Suhu maksimal 30°C  
Kurangi banyak kecepatan cuci 
Bilas dengan kecepatan normal  
Kurangi kecepatan putaran
 (sumber dari: http://www.coatsindustrial.com/id/information-hub/apparel-expertise/care-labels)

5. Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Amerika 

Sesuai dengan aturan Label Petunjuk Perawatan Komisi Perdagangan Federal, label petunjuk perawatan harus terdiri dari kata-kata maupun simbol-simbol. Baik dalam kata-kata, simbol-simbol ataupun keduanya, petunjuk perawatan harus ditulis dengan urutan sebagai berikut ini:

a.       Cuci mesin / cuci tangan / cuci kering.
b.      Suhu pencucian (panas / hangat / dingin).
c.       Program mesin cuci (halus / permanent press / putaran normal).
d.      Petunjuk pemutihan (jangan gunakan pemutih / gunakan pemutih berbahan dasar non-klorin / gunakan pemutih berbahan dasar klorin).
e.       Cara pengeringan (dengan mesin pengering / jemur / hamparkan / angin-anginkan).
f.       Penyetrikaan (jangan disetrika / setrika dengan suhu rendah / setrika dengan suhu sedang / setrika dengan suhu panas).
g.      Peringatan.
Selain label petunjuk perawatan, produsen dan pengimpor juga harus menyediakan label yang:

a.       Dipasang pada tempat yang mudah terlihat pada saat produk dijual. Jika produk dibungkus, dipajang atau dilipat dan menyebabkan pelanggan tak dapat melihat label petunjuk perawatan, informasi terkait juga harus ditulis pada bagian samping pembungkusnya atau pada gantungan label
b.       Tidak lepas dan tulisan tidak hilang selama produk masih dapat digunakan
c.        Menyebutkan perawatan berkala yang perlu dilakukan pada produk untuk penggunaan biasa
d.       Memperingatkan pelanggan mengenai hal-hal yang dapat merusak produk garmen
Sejak bulan Desember 1996, sebuah sistem baru yang hanya menggunakan simbol dan tanpa kata-kata digunakan di Amerika Serikat. Simbol petunjuk perawatan yang telah direvisi ini dikembangkan oleh American Society for Testing and Materials (ASTM) dengan penjelasan seperti berikut ini.

      Simbol yang digunakan dalam American Care Labelling System (ASTM Symbols)



astm



BAB III
LABEL PERAWATAN PADA BATIK


A.    PENGERTIAN BATIK

Batik merupakan hal yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia saat ini. Batik merupakan salah satu warisan nusantara yang unik. Keunikannya ditunjukkan dengan barbagai macam motif yang memiliki makna tersendiri. Menurut Asti M. dan Ambar B. Arini (2011: 1) berdasarkan etimologi dan terminologinya, batik merupakan rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal dari kata titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada kain. Adapula yang mengatakan bahwa kata batik berasal dari kata amba yang berarti kain yang lebar dan kata titik. Artinya batik merupakan titik-titik yang digambar pada media kain yang lebar sedemikian sehingga menghasilkan pola-pola yang indah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, batik memiliki arti kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu.

Batik sudah ada sejak jaman Majapahit dan sangat populer sampai saat ini. Tidak ada yang dapat memastikan kapan batik tercipta. Namun, motif batik dapat terlihat pada artefak seperti pada candi dan patung. Menurut Asti M. dan Ambar B. Arini (2011: 1) kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia. Memang pada awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton, untuk pakaian raja dan keluarga, serta para pengikutnya. Batik yang masuk kalangan istana diklaim sebagai milik dalam benteng, orang lain tidak boleh mempergunakannya. Hal inilah yang menyebabkan kekuasaan raja serta pola tata laku masyarakat dipakai sebagai landasan penciptaan batik. Akhirnya, didapat konsepsi pengertian adanya batik klasik dan tradisional. Penentuan tingkatan klasik adalah hak prerogatif raja. (Sumber: http://eprints.uny.ac.id/27891/2/BAB%20II.pdf)


Herry Lisbijanto (2013: 10-12) memaparkan bahwa ada 3 jenis batik menurut teknik pembuatannya, yaitu: 

1.      Batik Tulis Batik tulis dibuat secara manual menggunakan tangan dengan alat bantu canting untuk menerakan malam pada corak batik. Pembuatan batik tulis membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap titik dalam motif berpengaruh pada hasil akhirnya. Motif yang dihasilkan dengan cara ini tidak akan sama persis. Kerumitan ini yang menyebabkan harga batik tulis sangat mahal. Jenis batik ini dipakai raja, pembesar keraton, dan bangsawan sebagai simbol kemewahan.

2.      Batik Cap
Batik cap dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang terbuat dari tembaga, Cap digunakan untuk menggantikan fungsi canting sehingga dapat mempersingkat waktu pembuatan. Motif batik cap dianggap kurang memiliki nilai seni karena semua motifnya sama persis. Harga batik cap cukup murah karena dapat dibuat secara masal.


3.      Batik Lukis 
Batik lukis dibuat dengan melukiskan motif menggunakan malam pada kain putih. Pembuatan motif batik lukis tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada. Motifnya dibuat sesuai dengan keinginan pelukis tersebut. Batik lukis ini mempunyai harga yang mahal karena tergolong batik yang eksklusif dan jumlahnya terbatas.
             (Sumber: http://eprints.uny.ac.id/27891/2/BAB%20II.pdf)


B.     CARA MERAWAT KEAWATAN KAIN BATIK

1.Kain batik jangan dicuci menggunakan detergen, shampoo, atau pembersih tekstil yang mengandung bahan kimia. Bahan-bahan tersebut akamn merusak dan memudarkan warna kain. Sebaiknya untuk mencuci gunakan buah lerak sabun cair yang terbuat dari lerak. Buah ini berguna untuk menguatkan dan memelihara warna kain agar tetap cemerlang. Gunakan air hangat saat merendam kain batik, dan rendam selama 5 menit sambil hilangkan bagian yang kotor secara perlahan. 

2.Batik yang sudah dicuci dan dibilas, jangan dikeringkan dengan cara diperas. Ini akan menyebabkan kain kusut dan sulit rapi walaupun sudah disetrika.

3.Menjemur batik cukup dengan cara diangin-anginkan, tidak perlu sampai terkena sinar matahari secara langsung karena akan memudarkan warna kain batik. 

4.Simpan kain batik secara terpisah dengan jenis kain lainnya. Bau akar wangi atau rempah-rempah segar seperti cengkeh dan merica utuh, untuk mengusir ngengat atau semut yang sering menggigiti kain batik. 

5.Sebulan sekali keluarkan batik dari dalam lemari penyimpanan. Buka lipatannya, kibas-kibaskan untuk menghilangkan debu juga mungkin ngengat yang sudah terlanjur hinggap. Kemudian, angin-anginkan selama 1 jam. Bersihkan lemari penyimpan dan ganti alas lemari. Gunakan kertas roti sebagai alas lemari, bukan kertas koran yang tintanya bisa merusak motif batik. 

6.Agar kain batik senantiasa harum, sebulan sekali ratus dengan akar wangi. Buat bara api dengan menggunakan akar wangi, kemudian masukkan ke dalam sangkar ayam, lalu bentangkan kain batik di atasnya. Biarkan 35 menit.

(http://www.klipingku.com/2008/09/tips-merawat-batik-agar-warnanya-tetapindah












C.    LABEL PERAWATAN KAIN BATIK

Label perawatan batik tidak berbeda dengan label yang ada pada kain dan lenan graha, tergantung kepada jenis kainnya. Untuk perawatan kain batik tentu kita wajib memperhatiakan label perawatan yang sudah tersedia pada kain batik, Tetapi pada umunya ada beberapa label yang sering kita temuai pada kain batik diantaranya :

1.     
instruksi-label-simbol-perawatan-pengeringan-jemur-baju-pakaian-2333453

Pengerian tanpa mesin cuci harus tidak boleh langsung terkena sinar matahari.
2.      Dalam pencucian kain batik usahakan untuk tidak memerasnya dengan terlalu kuat karena akan mudah merusak kain.
instruksi-label-simbol-perawatan-pengeringan-jemur-baju-pakaian-2333453




3.      Jangan menggunakan pemutih karena batik mudah luntur warnanya.

instruksi-label-simbol-perawatan-mencuci-pakai-pemutih-baju-pakaian








4.      Usahakan mencuci menggunakan tangan

instruksi-label-simbol-perawatan-mencuci-baju-pakaian-utama








5.      Usahakan menggunakan suhu yang hangat misalnya 30 drajat saja.
instruksi-label-simbol-perawatan-setrika-baju-pakaian








BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Ada dua hal yang sering menjadi dasar pembelian kain batik, pakaian, atau linen oleh konsumen adalah kandungan bahan dan petunjuk perawatan. Kedua hal tersebut terdapat pada label yang dilampirkan secara tertulis dan permanen pada pakaian atau linen. Pemberian  label perawatan pakaian merupakan kewajiban dari produsen karena telah menjadi kebutuhan konsumen, disamping sebagai wujud pertanggungjawaban dan pelayanan kepada konsumen.  
Setiap orang perlu memahami tentang pelabelan linen maupun pakaian sehingga perawatan yang sesuai bisa dilakukan dan pakaian pun bisa awet dan kualitannya masih terjaga ada terdapat lima sistem pelabelan petunjuk perawatan yang umumnya digunakan pada label petunjuk perawatan. Kelima sistem ini adalah:
1.      Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Internasional
2.      Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Jepang
3.      Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Kanada
4.      Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Eropa
5.      Sistem Pelabelan Petunjuk Perawatan Amerika

Batik merupakan warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan tetapi juga kita sebagai konsumen batik harus mengetahui cara perawatan batik sehingga batik yang kita miliki bias bertahan lama.
Herry Lisbijanto (2013: 10-12) bahwa ada 3 jenis batik menurut teknik pembuatannya, yaitu: 
1.      Batik tulis
2.      Batik cap
3.      Batik lukis

Dalam perawatannya usahakan mencuci dengan halus dan tanpa menjemur langsung terkena sinar matahari

Simbol Label perawatan linen maupun pakaian secara umum dapat di jelaskan lewat gambar yang akan di lampirkan di bawah ini.


B.     Saran

1.      Keluarga harus mulai banyak mencari informasi tentang pelabelan untuk melakukan perawatan yang baik terhadap jenis kain yang berbeda-beda
2.      Perusahaan tetap harus mengsosialisasikan tentang pelabelan yang ada sesuai dengan sistem pelabelan yang berlaku sehingga masyarakat bisa melakukan perawatan yang benar.




DAFTAR PUSTAKA
Mohammad, A. (2006), Perawatan Pakaian yang Tepat sebagai Suatu Cara Alternatif  dalam     Penghematan, jurnal: Dipublikasikan dalam Jurnal WUNY LPM UNY, 1 (2) hlm. 1-9.
Sumber dari: http://clinglaundry.blogspot.co.id
Sumber  : http://www.klipingku.com/2008/09/tips-merawat-batik-agar-warnanya-tetapindah
Sumber: http://eprints.uny.ac.id/27891/2/BAB%20II.pdf






















GLOSARIUM
bathroom equipment                                                   

Perlengkapan kamar mandi, seperti: bath tub, toiled bowl, shower, washbasin, dll
bathroom supplies 

Perlengkapan yang dibutuhkan oleh tamu
dalam kamar mandi, seperti: face towel,
bath towel, hand towel, bath mat
laundry list 

Daftar isian yang dipergunakan untuk
mencatat jenis dan jumlah cucian tamu.
linen
Taplak meja dan serbet makan yang terbuat dari kain (kain lena), kain – kain rumah tangga, contoh: sprei, taplak meja
linen attendant
Petugas yang menangani pencucian linen kotor dan menyiapkan linen bersih dari atau ke binatu.
linen control sheet
Formulir untuk mengontrol peredaran linen.
polyester padding
Bantalan terbuat dari polyester untuk mesin press
valet laundry
Petugas binatu yang mengambil maupun mengantar cucian tamu dari / ke kamar
Bleach 

berarti penghilang noda seperti cairan pemutih
umble dry 
berarti dikeringkan dengan mesin pengering
Dry clean 
berarti pakaian dicuci dalam keadaan kering dengan bahan kimia. Biasanya pencucian seperti ini dilakukan di laundry service
bleach
penggunaan pemutih
machine wash
menunjukkan temperatur air maksimal yang boleh digunakan untuk mencuci
Do not wring
kita dilarang untuk memeras pakaian tersebut
Bleaching Instuction

Memberikan instruksi apakah pakaian perlu diberi pemutih (bleach) atau tidak
Do not iron:

Pakaian tidak boleh disetrika
Drycleaning Instruction

Memberikan petunjuk bahwa pakaian tersebut harus mendapat perlakuan cuci kering (dryclean) atau tidak
Iron, any temperature, steam or dry


Pakaian boleh disetrika pada suhu berapa pun, dengan atau tanpa steam (uap)





Read more ...