Sementara, khusus dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat
Barack Hussein Obama pada Senin (10/11) sore waktu setempat, isu yang
disinggung lebih banyak mengenai keamanan.
"AS memang lebih mengarah terorisme dan radikalisme. Tapi kami
sampaikan kami punya pengalaman dan pendekatan yang berbeda. Negara lain
menggunakan pendekatan keamanan, kita menggunakan budaya, keagamaan,"
kata Jokowi di Beijing seperti dilansir Antara.
Negara Adi Daya itu sekaligus meminta pemerintah Indonesia bisa
mengupayakan perdamaian regional. Atas undangan tersebut, Presiden
Jokowi mengaku akan mencobanya. Untuk diketahui, Indonesia kini
mengedepankan visi poros maritim. Sementara di Laut China Selatan, ada
sengketa wilayah melibatkan China, Filipina, Thailand, Vietnam, hingga
Jepang.
"Kita sampaikan kita jadi mediator, broker untuk menyelesaikan masalah," kata presiden.
Selepas pertemuan kemarin, Obama memuji Indonesia karena berhasil
menjaga citra sebagai negara berpenduduk muslim terbesar tapi tetap
moderat.
Presiden Negeri Adi Daya itu menilai Indonesia akan memainkan peran
penting dalam diplomasi dengan dunia muslim. Obama berharap era Jokowi
akan mempertahankan konsep negara yang plural tersebut.
"Indonesia akan memainkan peran penting mempromosikan pluralisme dan
penghormatan terhadap keberagaman agama. Saya ingin berterima kasih pada
Indonesia atas segala upayanya mengisolasi ekstremisme," kata Obama
seperti dilansir situs Washington Post.
Presiden AS sekaligus mengundang Jokowi ke kantornya di Gedung Putih,
Ibu Kota Washington, paling tidak tahun depan. Obama mengaku senang
bisa bertemu langsung dengan presiden yang baru dilantik awal 20 Oktober
lalu itu.
DARI MERDEKA.COM
No comments:
Post a Comment